1. Cari sampai dapat alasan yang bikin kamu kerap dihinggapi sifat pesimistis
Cari tahu hal apa yang bikin kamu pesimistis. Bisa jadi ada hal di masa lalu yang pernah bikin kamu merasa gagal menjalani tugas kehidupan, tapi kamu belum menerima itu sebagai bagian dari kehidupan, dan merasa takut untuk memulai hal yang serupa kembali. Mesti kamu ingat, ketakutan itu hanya ada dalam kepala. Lepaskan saja kekhawatiranmu itu.
2. Jangan bilang “aku baik-baik saja dan bahagia kok” dan berusaha keras untuk bahagia
Ada yang mengatakan bahwasanya untuk bisa bahagia, kita harus berhenti berusaha bahagia. Semakin kebahagiaan itu kamu kejar, semakin ia menjauh. Kebahagiaan itu akan datang lewat cara yang nggak akan kamu duga sebelumnya, jika diri dan hatimu benar-benar sudah menghendakinya. Kamu mesti berhenti memikirkan kegagalan usahamu dalam meraih kebahagiaan selama ini dan lakukan lebih banyak hal yang kamu sukai.
3. Apa yang akan kamu lakukan jika hari ini adalah hari terakhirmu di dunia?
Nah, jika saja hari ini adalah hari terakhirmu, bukankah kamu ingin melakukan hal terbaik dan terlepas dari segala macam toxic dalam diri pembentuk sifat pesimistis? Pompa semangat dalam diri kamu untuk melakukan lebih banyak hal-hal positif. Percaya deh, sifat pesimis kamu perlahan akan tergantikan dengan keoptimistisan dalam mengerjakan segala hal.
4. Berhenti untuk menyalahkan diri sendiri karena proses terjadinya kesalahan sangatlah kompleks
Mungkin kamu pernah melakukan kesalahan terbesar dalam hidup lalu menyesal dan lalu terus-terusan mengutuki diri yang pernah bertindak bodoh. Untuk jangka pendek, hal ini mungkin nggak akan membawa dampak buruk kepada dirimu. Proses memaafkan diri memang mesti dimulai dari pengakuan yang jujur telah melakukan kesalahan. Tapi bukan berarti kamu mesti menyalahkan dirimu sepanjang hidupmu lo ya. Maafkan dirimu sendiri sebelum kamu mengharapkan maaf dari orang lain.
5. Bergaul dengan teman yang optimistis akan membantu kamu yang masih saja pesimis meski telah menerapkan 4 cara di atas
Memang sih, yang mampu mengubah diri kita itu sesungguhnya hanyalah diri kita sendiri. Namun, jangan lupa kalau energi dari lingkungan yang positif juga akan berpengaruh besar lo untuk membantumu berubah. Kamu akan lebih cerah dalam pemecahan masalah jika lingkunganmu dipenuhi orang-orang yang kamu rasa memiliki sifat optimistis melebihi yang kamu punya.
6. Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan
Begitu Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Bumi Manusia berujar, sebagai pengingat untuk kita agar bisa selalu bersyukur. Terhadap apa pun, haturkanlah terima kasih. Kepada dirimu yang hingga detik ini masih bertahan walau telah diterpa berbagai kegagalan dan kesalahan. Kepada dirimu yang sudah berusaha sekuat mungkin memaafkan diri sendiri. Kepada orang-orang yang selalu ada di sekitarmu, berterima kasihlah. Biarkan rasa terima kasihmu itu memaafkan dirimu sendiri untuk bisa membuka langkah baru yang dipenuhi sifat optimistis tinggi.